Blog

Layanan untuk memberikan informasi

Polusi plastik akan berlipat ganda pada tahun 2030

Oleh Erwin Suwiji; Fri Dec 24, 2021

Image


Untuk membantu mengurangi limbah plastik dalam jumlah yang dibutuhkan, disarankan untuk mempercepat transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbaharukan dan melakukan pergeseran menuju pendekatan yang lebih sirkular guna melakukan pengurangan.

Dari laporan berjudul “From Pollution to Solution : a Global Assessment of Marine Litter and Plastic Pollution”, menunjukkan bahwa plastik juga merupakan salah satu penyebab permasalahan iklim.

Sebagai contoh, pada tahun 2015, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari produksi plastik sebanyak 1.7 gigaton CO2 dan diperkirakan akan meningkat menjadi sebanyak 6.5 gigaton CO2 pada tahun 2050. Angka ini setara dengan 15% dari total emisi gas rumah kaca global yang diperbolehkan sesuai dengan Perjanjian Paris.

Dalam menemukan solusi terhadap masalah ini, diingatkan untuk menghindari material alternatif yang dirasa juga menyebabkan permasalahan yang sama seperti plastik pada umumnya seperti bio-degredable or biobased plastik.

Dalam laporan ini juga melihat pada kesalahan kritikal pada pasar seperti rendahnya harga plastik murni dibandingkan dengan plastik daur ulang, kemudian tidak terkoneksinya usaha antara informal dan formal sector dalam pengolahan sampah.

Saat ini, plastik tercatat sebagai penyebab pencemaran di laut sebanyak 85% dan pada tahun 2040 diprediksi akan meningkat sebanyak hampir 3 kali lipat menjadi 23-27 juta ton sampah plastik yang terbuang ke laut. Ini berarti ada sekitar 50 kg sampah plastik disetiap meter pesisir pantai.

Karena hal ini, seluruh makhluk hidup laut, mulai dari plankton dan kerang sampai burung, kura-kura dan mamalia terancam resiko yang mematikan akibat keracunan, kelaparan, dan kesulitan bernafas.

Tubuh manusia juga sama rentannya karena plastik mungkin terkonsumsi oleh manusia dari makanan laut, minuman dan juga garam. Plastik juga dapat masuk melalui pori-pori kulit dan terhidup ketika ada di udara.

Menurut laporan ini, terdapat juga konsekuensi yang signifikan terhadap ekonomi global.

Sumber : https://news.un.org/en/story/2021/10/1103692